Senin, 02 September 2024

Humas Klinik Bebita, Korban Bukan Untuk Ditangani Kelas Klinik

Humas Klinik Bebita, Korban Bukan Untuk Ditangani Kelas Klinik




SUKABUMI - Paska insiden pilu yang merenggut nyawa MGP (15) seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kampung Ciutara RT 01 RW 01 Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi pada Rabu (28/8/2024) lalu.

Yang membuat orang tua korban Darwin Prayana (44) terlihat memiliki perasaan kecewa, saat Almarhum anaknya ketika di berada di Klinik Bebita yang pada saat itu korban dengan mengalami luka tidak dilakukan tindakan atau penanganan pertama. 

Sementara itu menurut Novi, Humas Klinik Bebita saat di temui awak media mengatakan, bahwa pihaknya tidak menyangkal masalah tersebut, memang hal itu sudah biasa jika ada ketidakpuasan dari pasien. Namun pada saat itu korban datang  dengan kondisi sangat parah. 

"Jadi ketika di lihat oleh dokter, luka tersebut bukan kapasitas klinik, makanya saya sarankan untuk secepatnya di rujuk ke Rumah Sakit," ujarnya, Sabtu (29/8/2024).

Lanjut Novi, kondisi pasien saat itu sudah terlihat syok dan sudah kehilangan banyak darah, sedangkan pihak Klinik tidak bisa menangani kondisi tersebut dan ini memerlukan waktu segera untuk dilakukan tindakan, 



"Karena kita bukan Klinik gede, makanya saya sarankan untuk segera dibawa ke Rumah sakit agar penanganannya lebih bagus," jelasnya. 

Menurutnya, karena sesuai dengan protap bahwa kondisi pasien seperti itu bukan kapasitas Klinik. Ketika awak media menyinggung bahwa korban dibawanya dengan mengunakan ambulan, pihaknya menjawab bahwa dia (pasien) kan datang sendiri dibawa rame- rame sama temennya. 

"Ambulan disini ada, tapi tidak 24 jam, dan itupun sedang mengantar pasien lain, yang bawanya pun pada saat itu ambulance desa yang sedang mengantar pasien," tegasnya. 

Hal wajar jika orang tua pasien kecewa, karena saat itu mungkin kondisinya sedang dalam keadaan Syok dengan melihat kondisi anaknya seperti itu. 

"Ngak apa- apa namanya pelayanan kecewa itu sudah biasa, dan memang mau ditangani seperti apa, itu sudah ngak bisa karena memang lukanya cukup parah, karena untuk pendarahan itu harus secepatnya ditangani dan kita disini tidak ada alatnya," Ungkapnya. 

Masih kata Novi, Jadi kalau di bilang di Klinik ini pasien biarkan, itu tidak benar. "Akan tetapi sekali lagi dengan kondisi pasien seperti itu bukan kapasitas kliniknya," pungkas Novi.

Reporter: Jack

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2023 INFONEWS WEB | Amanah Aspirasi Rakyat | All Right Reserved