SUKABUMI, - Polemik pengadaan bingkai foto Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, H. Asep Jafar dan H. Andreas di tiap kantor desa yang berada di Kecamatan Parungkuda yang bernilai ekonomi menjadi sorotan berbagai pihak
Menurut Fery Permana S.H, Direktur Lembaga Analisa dan Transparansi Anggaran Sukabumi (LATAS) penjualan bingkai foto pasangan kepala daerah tersebut dibanderol dengan harga Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) untuk 2 set bingkai dan foto Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi diduga dipaksa oleh oknum pegawai Kecamatan Parungkuda.
"Dugaan adanya pemaksaan dari oknum pegawai Kecamatan Parungkuda tersebut terlihat karena Desa di beri bingkai dan foto Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi namun harus membayar secara transfer kepada salah satu rekening serta harus dua set bingkai dibayar," cetusnya.
Hal tersebut tentunya sudah mencederai Peraturan Pemerintah nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama pada pasal 3 dan 4. Pada pasal 3 menyebutkan kewajiban-kewajiban PNS, sedangkan Pasal 4 menyebutkan larangan-larangan yang harus dihindari.
"Kita takutkan bahwa oknum pegawai Kecamatan Parungkuda sudah melakukan penyalahgunaan wewenang jabatan yang di embannya, kami akan minta ada tindakan dari Pemkab Sukabumi agar memanggil yang bersangkutan dan apabila terbukti harus diberikan sanksi," tegasnya.
Tak hanya itu, lanjut Fery penjualan bingkai foto pasangan kepala daerah tersebut dibanderol dengan harga Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) kalau di kalikan 381 Desa yang ada di Kabupaten Sukabumi mencapai nilai Rp. 190.500.000,- (seratus sembilan puluh juta lima ratus ribu rupiah).
" Dari penjualan bingkai foto Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi sangat fantastis mencapai ratusan juta rupiah ini diduga menjadi bisnis terselubung dilingkungan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi sekarang," pungkasnya.
Reporter: Jack
Social Footer