SUKABUMI,- Dana Desa merupakan anggaran dari pemerintah pusat kepada pemerintah desa yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan desa. Tentunya dengan Dana Desa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mengurangi kesenjangan antara desa dan kota, serta mempercepat pembangunan di daerah pedesaan.
Pembangunan dari Dana Desa yang belum selesai dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kendala cuaca, keterlambatan penyaluran anggaran, atau masalah administrasi. Jika proyek tidak selesai sesuai target, hal ini dapat menghambat pencairan dana berikutnya dan menimbulkan masalah pertanggungjawaban.
Namun ada yang janggal terkait pembangunan Dana Desa (DD) Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang di duga salah satu pekerjaan belum rampung dan diduga asal jadi.
"Coba di lihat anggaran dari DD tahap 1 tahun 2025 untuk pembangunan paving blok diduga mangkrak," ungkap warga Cidahu yang enggan disebut namanya kepada wartawan.
Ia menilai, dengan anggaran Rp. 90.000.000,- (sembilan puluh juta rupiah) dengan volume 625 meter terkesan asal-asalan dan mangkrak sehingga terlihat rumput liar sudah tumbuh diantara paving blok.
"Kami menduga pekerjaan yang dilaksanakan oleh TPK Desa Cidahu asal-asalan dan mangkrak karena kondisi paving blok untuk joging track tidak rampung bahkan di tinggalkan begitu saja," cetusnya.
Ia menambahkan, sebelumnya untuk pembangunan/rehabilitasi/peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga milik Desa di gelontorkan anggaran pembangunannya pada tahun 2024 sebesar Rp. 429.929.810,- (empat ratus dua puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh rupiah) ini pekerjaannya pun diduga asal jadi.
"Kondisi di perparah di tahun 2024 anggaran untuk sarana dan prasarana kepemudaan dan olahraga milik Desa pembangunannya diduga asal jadi dan membuat masyarakat Desa bertanya-tanya," lirihnya.
Sementara itu belum ada informasi resmi dari pemerintah Desa Cidahu terkait pertanyaan warganya.
Tim Red
Social Footer